Kamis, 27 Oktober 2011

kakek-kakek labil

Tadi waktu aku pulang naik angkot, ada dua orang kakek-kakek yang naik angkot bersamaan.Tapi kakek yang satu, yang selanjutnya kita sebut sebagai kakek A duduk di depan sebelah mas sopir angkot. Nah, setelah beberapa saaat angkot berjalan, ada seorang bapak yang mau naik angkot dan ingin duduk didepan juga. *sebenernya sih cukup kalau cuma buat tiga orang, tapi entah kenapa si kakek A turun dan pindah ke belakang* Inilah awal percikan kelabilan kakek-kakek. Kakek lainnya atau kakek B nyeletuk sesuatu kata -yang tidak ku mengerti- kepada kakek A. Eh, kok tiba-tiba kakek A gebrak atap angkot^melotot^treak-treak marah coba? Dan yang mengejutkan lagi, ngga berhenti sampai disitu! dua kakek-kakek itu lanjut adu mulut sampai bawa-bawa ex-jobnya, pekerjaannya anaknya, intinya saing menghina gitu! sampai akhirnya..... si Kakek B ngomong;"ayo nek wani midun, tak tandhangi. ora wedi aku! aku pengen weruh omponge! (?)
kami -penghuni lain dari angkot- shock takut dan mencoba melerai!
Dan tahukan anda bagaimana kisah akhirnya???


Saya juga tidak tahu! karena saya sudah terburu turun dari angkot! Hahahaha :D

ternyata "LABIL' tidak hanya dimiliki oleh darah muda! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

leave a coment please :)