Minggu, 25 Desember 2011

let's cook!!

SAYA INGIN SEKALI MASAK KUE-KUE INI!!!!!

Kue Kering Kopi Susu

http://www.rpkomplit.com/resep-kue-kering-kopi-susu-macam-macam-resep-kue-kering.html

Chocolate Coffee

http://www.resepkomplit.com/resep-chocolate-coffee-resep-kopi-didalam-kue-kering.html

GINGER COOKIES

http://www.resepkomplit.com/resep-ginger-cookies-resep-camilan-penyemarak-natal.html

Cake Coklat Vla Durian

http://www.resepkomplit.com/resep-membuat-cake-coklat-vla-durian.html

Souffle Ayam

http://www.resepkomplit.com/resep-makanan-selingan-aneka-souffle-resep-souffle-ayam.html

 

Adakah yang berkenan untuk memasak bersama saya? :)

My choice is...

Uda lewat satu minggu aku jalanin liburanku...

Well, aku merasa banyak waktu yang ngga aku manfaatin baik-baik. Entah kenapa mood ku tidak pada kondisi yang baik. Dan kalau moodku sudah seperti itu, jangan harap aku akan melakukan sesuatu secara optimal. Jadi, biasanya aku lebih milih untuk tidak melakukannya. Yap, I'am one of a moody people!!!
Sure, aku bener-bener punya niat buat belajar, tapi mau mendekat ke rak buku aja aku uda males. My project in my poem, my novel, my short story, and my essay are realy-realy stagnant! Target buat ngejar setoran pun aku rasa tidak akan terealisasi.
So, my choice is... Still enjoy this holiday and try to focus! Masih ada satu minggu lagi untuk membuat semuanya lebih berarti dan bermakna.


Selama liburan ini, aku memikirkan banyak hal dan banyak "berdikusi" dengan teman-teman. Salah satu topik yang paling membuat gerah adalah persoalan tentang ::foto ijazah:: Sebenarnya aku uda yakin aku bakal tetap make jilbab buat foto, tetapi banyak sekali masukan dari kakak kelas, temen-temen buat lepas jilbab -karena salah satu syaratnya foto ijazah adalah terlihat daun telinga-. Ini bikin aku jadi makin ngga mood.
Aku tahu, kalau di rumah aku memang belum selalu berjilbab, tapi bagiku akan sangat tidak nyaman saat difoto oleh orang yang notabenenya orang asing bagiku, melihatku berpose di depan kamera tanpa ada kain di kepalaku. Dan aku tidak suka itu.
My mom said to me "terserah kamu, kamu nyamannya gimana", nasehat yang justru bikin aku tambah bingung. Tapi ada satu keyakinanku, masa' iya kita mempertahankan kehormatan kita itu sebuah kesalahan?
Allah bersama orang-orang yang setia dengan keyakinannya :)
Finally, my choice is... Saya akan tetap berjilbab

Rabu, 21 Desember 2011

I HAVE A DREAM!

Saya sadar bahwa saya akan segera dihadapkan pada banyak pilihan tentang masa depan. Namun ada satu fokus pilihan yang mulai sekarang telah saya pertimbangkan, yaitu tentang kelanjutan studi saya. Sesungguhnya apa yang akan saya lakukan? Apa yang saya mau? Dan apa yang menjadi kelebihan saya? Menilik riwayat indeks prestasi saya di Sekolah Menengah Atas yang telah dan masih akan saya jalani, saya paham bahwa diri saya ini tidak hebat dalam perhitungan-perhitungan yang harus diselesaikan dengan rumus pasti. Sungguh, yang muncul di benak saya pertama kali adalah suatu program studi dimana saya tidak akan berlama-lama bertemu lagi dengan kimia, fisika, dan matematika. Alam bawah sadar saya telah dengan giat menolak mentah-mentah hasrat saya untuk bergulat dengan mereka lagi. Saya ingat pesan orang tua saya bahwa untuk menjadi orang sukses tidak peduli apa bidang  yang digeluti, tetapi yang terpenting adalah orang itu ahli di bidang yang digelutinya. Mengingat itu, saya merenungkan hal-hal yang membuat saya nyaman terlebih dahulu. Sehingga saya akan merasa tidak terbebani untuk mempelajarinya lebih dalam. Lalu saya pun tertarik untuk menjatuhkan pilihan pada program studi Ilmu Hubungan Internasional.
Prospek kerjanya yang luas dan semakin dicari, seperti menjadi Pejabat Diplomat, Duta Besar, Pejabat Konsuler, Akademisi, Politisi, Birokrat, Peneliti atau Analisis, Jurnalis, Liaison Officer, Banker, Pebisnis Transnasional, Konsultan Internasional, Public Relations, Presenter, Event Organizer, dan masih banyak lagi adalah satu dari seribu alasan mengapa saya memilih Ilmu Hubungan Internasional. Selain itu, peluang kerjanya hampir semuanya membutuhkan keahlian publik speaking dimana sejak saya menginjakkan kaki di bangku sekolah, saya sangat appreciate dengan hal itu.
Dan bagaimana dengan Universitas impian saya? Sesungguhnya saya masih dilema mau ambil Universitas Gadjah Mada atau Universitas Airlangga. Pihak Ayah berharap saya melanjutkan di UGM, namun pihak Ibu berharap saya berjuang di UNAIR. Lalu bagaimana dengan saya? Jujur, saya tidak masalah mau melanjutkan di UGM atau UNAIR, yang terpenting itu jalan yang paling baik untuk saya dari Allah. Tetapi mempertimbangkan segala sesuatunya, saya tetap prefer berharap diterima di UGM terlebih dahulu melalui jalur undangan. Tidak munafik, saya sangat membutuhkan penerimaan jalur undangan. Mengapa? Saya takut untuk menghadapi SNMPTN ujian tulis mapel IPS. Itulah sebabnya saya berjuang mati-matian untuk mendapat prestasi di luar akademik sekolah. Dan semoga bekal yang kini saya puna, cukup.
Kalaupun rejeki saya memang tidak disitu, berarti saya akan melanjutkan perjuangan saya di SNMPTN ujian tulis. Karena saya anak IPA, tetapi akan ambil jurusan IPS, jadi saya akan ambil IPC. Dan itu yang membuat saya tidak percaya diri. Apa saya bisa menembus passing grade HI? Apa saya akan  tetap mengambil HI UGM? Sungguh, saya takut sekali. Mempertimbangkan itu, jadi saya akan mengambil HI UNAIR, dimana passing gradenya tidak begitu menjadi momok.
Walaupun Ilmu Hubungan Internasional termasuk bidang studi yang mempunyai banyak peminat, saya tetap optimis akan mampu meraih cita dan asa saya. Orang tua saya mengungkapkan bahwa saya mempunyai modal yang cukup dengan ketertarikanku terhadap Indonesia, terutama pada bidang hukum, sosial, dan politik, serta kemampuan verbalku yang termasuk diatas rata-rata akan membuatku mampu bersaing karena sesuai dengan minat dan bakat saya. *amin ya Allah* Tinggal bagaiman saya memanfaatkan itu semua.
Mimpi terbesar saya untuk karir pasca mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Politik (SIP) adalah menjadi seorang diplomat. Diplomat itu sendiri adalah seorang pejabat Dinas Luar Negeri yang melaksanakan kegiatan diplomatik dan konsuler untuk kepentingan bangsa dan negara di negara penerima atau pada organisasi Internasional. Bagiku diplomat adalah peran yang setara dengan peran pahlawan yang berani mati untuk membela negara. Selain itu, dengan menjadi diplomat, saya berpeluang untuk mengunjungi berbagai negara di seluruh belahan dunia, mendapat kesempatan bergaul secara terhormat dengan para pengambil keputusan di negara akreditasi dan diplomat dari berbagai negara, berpenghasilan yang sesuai dengan standar Internasional, dan memiliki immunities, privillages, serta fasilities yang diakui baik dalam Hukum Internasional maupun dalam praktek Internasional.
Karena begitu prestisiusnya profesi diplomat, membuat mekanisme penjaringan Diplomat Indonesia tidak lah mudah. Dibutuhkan lebih dari sekedar penguasaan teori belaka. Seorang diplomat harus pandai bergaul dan mempunyai bekal untuk bergaul serta harus mampu memposisikan diri menjadi bagian dari penyelesaian masalah, mempunyai pencitraan yang baik, memiliki elemen marketing yang tinggi, dan merupakan link and match maker, yaitu penghubung dua negara dan meyakinkan pelaku bisnis di kedua negara untuk bekerja sama. Jadi dibutuhkan wawasan dan pengalaman lebih sebelum menembus pagar besi Kementrian Luar Negeri. Oleh karenanya, selepas dari bangku kuliah saya tidak akan langsung terjun ke dunia diplomatik. Saya ingin berkecimpung terlebih dahulu di dunia bisnis. Seperti bekerja di perusahaan Internasional, di Perbankan Internasional, atau di Perusahaan Multinasional sebagai Konsultan Bursa Efek dan Pasar Modal. Saya ingin menimba ilmu di dunia kerja dahulu dan mempunyai pengalaman hingga saya mempunyai cukup kemampuan untuk menjadi bagian dari pemecah masalah untuk suatu problem solving.
Saya sadar, idealis saya masih sangat tinggi, itulah yang membuat saya masih kekeh dengan hal-hal tinggi itu semua. Tetapi orang hidup tanpa mimpi, tanpa harapan sama saja orang itu mati. Saya tidak tahu 6 bulan ke depan saya berada dimana, saya akan seperti apa, namun satu keyakinan saya, kala saya berjuang dengan jalan yang benar, Allah akan memeluk mimpi dan harapan saya hingga akhirnya Dia akan menempatkan saya di pemberhentian sementara yang tak terduga dan luar biasa indahnya. Bukan kah kita manusia hanya mampu berencana???

I believe, God always have an awesome life way for people who never give up!

Minggu, 18 Desember 2011

SEMESTER 5

Baru kemaren terima raport. Perasaan campur aduk. Marah, sedih, bersyukur, pokoknya nano-nano! Tapi tetap ngucapin "alhamdulillah" buat semuanya.. :)
Terus tiba-tiba pengen aja bikin tabel tentang berapa besar usaha belajar tentang mapel itu, tingkat stres ngadepin mapel itu sampai hasil yang mewarnai raportku. Check this out!

tabel review perjalanan semester 5


Liat hasil kayak gitu bikin aku tambah minder buat jalur undangan.. Secara temen-temen yang lain nilainya jauh lebih melambung! Karena aku bakal ambil jurusan IPS untuk kuliah besok, jadi makin galau liat anak IPS yang nilainya "Subhanallah" :( Sekarang aku cuma bisa berdoa dan pasrah ma Allah. Mau dikasih jalan seperti apa, insyaallah aku ikhlas jalaninnya. Tapi dari hati ku yang paling dalem, "Ya Allah hamba mohon mudahkanlah segalanya, sungguh ku hanya ingin buat orang tuaku bangga dan tidak khawatir",
Aaaaaaaaaaa.....sumpah! Kalau uda di kamar merenung, terus mikir, aku jadi tahut, khawatir, ngga PD dan rasa galau lainnya!
Oke! Believe if God have a good plan, way, and choice! :)