Sabtu, 19 Mei 2012

Hanya Aku

Takut menyakiti, sangat takut.
Namun, sekarang atau besok, akan tetap menyakiti.
Seribu kata maaf telah terucap.
Ini akan menjadi ke-seribu satu.
Pantaskah?

Rumit memang untuk menafsirkan.
Keyakinan tak ada mendesak kebimbangan.
Sulit untuk jujur, sulit pula untuk berkata tidak.
Diam.
Membiarkan itu terlihat benar.

Tak ingin ada harapan lagi.
Ini bukan lah hal yang baik.
Bukan sesuatu yang bisa dilanjutkan.
Biarkan lah menjadi kenangan.

Tidak sedang memilih.
Karena memang bukan pilihan.
Hanya menarik benang merah.
Mengetahui yang benar.
Menjalani yang semestinya.

Pergi atau bertahan?
Tidak penting saat ini.
Waktu yang akan menjawab.

Kini bukan kamu bukan juga dia.
Hanya aku.